Jakarta - Belum ada sebulan, ada lagi seorang suporter yang tewas karena bentrokan. Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta tradisi konflik itu harus diakhiri.
Bentrokan antara pendukung Persija dengan warga Lungbenda benda terjadi di dekat pintu gerbang tol Palimanan, Minggu (6/11/2016) malam WIB. Ada tiga bus rombongan JakMania yang berhenti di jalan layang Lungbenda, dan terlibat aksi saling lempar dengan warga. AGEN BOLA
Akibat hal itu, Harunul Rasyid Lestaluhu (30) warga Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, tewas saat hendak dilarikan ke rumah sakit. BANDAR BOLA
Selain Harunul, Sanudin (56) mengalami luka robek pada hidung, Bahrun (37) luka robek pada kepala dan Muzaki (18) luka robek pada bagian kepala. Ketiganya mendapat penanganan medis.
Dalam rilis yang diunggah, Senin (7/11) dini hari WIB, Kemenpora mengucapkan rasa bela sungkawa.
"Terhadap insiden tersebut, Kemenpora menyampaikan ucapan duka cita yang sangat mendalam atas jatuhnya korban dalam akibat kejadian tersebut," ujar rilis itu. TARUHAN BOLA
"Namun demikian, pada sisi lain, Kemenpora dan semua pihak tentu berharap insiden hingga jatuh korban tewas atau hanya luka sedikitpun sama sekali tidak perlu terjadi seandainya para pihak yang langsung atau tidak langsung terkait dengan mobilisasi suporter klub sepakbola konsisten sepenuhnya terhadap kepatuhan pada peraturan dan komitmen untuk menjaga ketertiban selama maupun sebelum dan usai berlangsungnya suatu pertandingan sepakbola."
"Hal ini perlu ditegaskan, karena korban jiwa sudah cukup banyak yang tewas maupun luka berat, dan itu tidak boleh terus berulang. Sehingga kepada aparat Kepolisian pun diminta tetap menegakkan aturan hukum demi tertibnya partisipasi suporter tanpa pengecualian. Karena tanpa law enforcement yang tegas, insiden serupa akan terus berulang, seperti belum lama ini di sekitar stadion Pakansari Bogor," imbuh pernyataan itu.
Akibat kejadian ini, Kemenpora sudah melakukan koordinasi dengan PT Gelora Trisula Semesta, yang menjadi operator Indonesian Soccer Championship.
"Oleh karena itu, Kemenpora malam ini juga telah langsung melakukan komunikasi dengan Joko Driyono selaku Dirut PT GTS penanggung jawab turnamen Torabika serta beberapa pimpinan suporter sepakbola. Selain memperoleh up date insiden dari berbagai sumber, juga untuk mengingatkan seluruh kelompok suporter agar tidak terus mempertahankan tradisi konflik yang anarkis apalagi hingga jatuh korban berulang kali," tegas penyataan Kemenpora itu.
Sebelum kejadian ini, seorang pendukung Persib, Muhammad Rovi Arrahman --Omen (17), tewas seusai menyaksikan pertandingan Persib melawan Persegres di stadion Wibawa Mukti di laga melawan Persegres Gresik United pada 23 Oktober lalu.
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa Omen tewas karena lemparan batu oleh 30 orang yang diduga anggota Jakmania.